
Cempaka
Girangnya kelopak bunga pada fajar hari menambah deratan panjang penungguan pada cerita akhir musim, begitu saja, seperti biasa tanpa merayakan apa-apa…
Cempaka si Ratu Galuh nan sederhana.
Datang hembusan dingin dari timur menyentuh daun dan tunas-tunas baru, serupa salam kesejukan kepada mereka bunga-bunga para penunggu mekar, dengan suara merdu bak seruling yang mendayu telinga para petani di tanah raja. Celah-celah bebukitan, rasa ketengangan berhamburan di atas tanah yang basah dan lembab di pagi itu. Penuh tanya, bunga-bunga liar saling berbisik satu persatu mempertanyakan kapan mereka di sapa, hadiah seperti apa yang di bawa matahari untuk mereka?
Entah apa sebabnya, ataukah telah datang berita baik pagi ini tentang musim akan berganti, bingung menebak-nebak gejala alam yang telah menjanjikan kedatangan tamu agung sang putri dari negeri langit…