Essential Oil Sebagai Anugerah Tuhan yang Begitu Berharga
Essential oil sesungguhnya adalah ‘life force’ dari sebuah tumbuhan, Chi yang menggerakkan kehidupan metabolisme. Saat berinteraksi dengan tubuh manusia, ia berfungsi otomatis untuk melawan dan memperbaiki kerusakan sel didalam tubuh manusia tersebut.
Essential Oil menyimpan filosofi yang indah semenjak ia masih berada pada wujud botani sebuah tumbuhan. Karena itulah, banyak peradaban manusia yang memuja dan mengagungkan Essential Oil sebagai anugerah Tuhan yang begitu berharga. Essential Oil pada masa lampau banyak dijadikan sebagai minyak suci dalam ritual penyembahan para Dewa di altar pemujaan, atau untuk memuliakan para Raja.
Essential Oil dipercaya (dan memang) bisa menyembuhkan berbagai penyakit, memberikan umur panjang dan menghubungkan manusia dengan Tuhan yang mereka sembah.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa EO digunakan sejak peradaban Mesir kuno, Yunani, India, Cina, Babylonia, dan Romawi. Namun dari seluruh peradaban dunia, orang Mesir kuno dinilai paling maju dalam mengolah, menyimpan, dan menggunakan EO dalam berbagai aspek kehidupan (termasuk pada proses pembalsaman mumi). Rakyat Mesir saat itu sudah menguasai teknik distilasi minyak dengan media pemanasan lemak binatang. Kemajuan peradaban Mesir jaman dahulu membuat mereka menguasai pasar EO dan mampu menjual EO ke seluruh dunia. Ratu Cleopatra sangat senang merawat kecantikannya dengan EO, ia memiliki ladang dan kilang-kilang EO yang dahulu merupakan aset yang lebih berharga dari emas dan kekayaan lainnya. Di belahan dunia lain, Kerajaan Yunani kuno mendirikan tempat pemandian umum (SPA) pertama dalam sejarah manusia, dan memakai EO sebagai unsur utama perawatan kesehatan dan penyembuhan. Maka tak heran hingga kini spa-spa modern juga masih melanjutkan tradisi tersebut.
Saat agama Samawi/Abrahamik mulai turun ke Bumi, tradisi EO tetap dibawa oleh para Nabi. Kitab-kitab yang dibawa Nabi Musa, Isa AS (Yesus), dan Muhammad SAW selalu punya benang merah tentang khasiat kesembuhan dengan EO. Ini seakan seperti pesan berulang yang disampaikan oleh Tuhan kepada umatnya, namun selalu diabaikan. Dan penerus para Nabi cenderung menghilangkan tradisi penggunaan EO karena takut mengotori paham monotheisme mereka. Salah satu contoh, sepeninggal Nabi Musa AS, Raja Mesir memerintahkan rakyatnya untuk menghancurkan semua spesies Blue Lotus dari muka bumi. Blue Lotus saat itu terkenal mampu menyembuhkan semua penyakit dan menangguhkan kematian. Saat semua Blue Lotus dibabat dan dibakar, ada sebagian kecil masyarakat yang menyelamatkan tanaman ini ke dataran tinggi terpencil, dan akhirnya bertahan sampai sekarang dikenal sebagai Blue Egyptian Sacred Lily.
Yesus Kristus/ Isa AS digelari sebagai ‘The Greatest Healer in History’. Ia dianugerahi mukjizat penyembuhan yang luar biasa. Sesaat setelah lahir, Yesus diberkati dengan minyak Frankincense dan Myrrh oleh Magi, yakni 3 orang pengembara dan konon juga merupakan spiritualis yang bijak. Saat dewasa, Yesuspun selalu memberkati para pesakitan dengan EO sebelum memulai ritual penyembuhannya. Kisah EO tersaji lengkap dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Peradaban Islam juga memiliki hubungan dekat dengan EO, sejak dahulu dataran Arab sudah dikenal sebagai penghasil Frankincense dan Myrrh terbesar di dunia. Banyak jenis-jenis tumbuhan herbal yang diresepkan oleh Rasulullah sebagai obat. Ayat Quran dan Hadis tentang EO terangkum dalam penelitian ini. Masyarakat muslim senang membakar incense atau resin Frankincense di rumah mereka. Prestasi puncak peradaban Islam terjadi pada masa Kerajaan Islam Cordoba. Ibnu Sina
yang menguasai bidang kimia, kedokteran, dan matematika; menemukan teknik distilasi pemanasan uap air untuk menghasilkan EO Rose dan mengabadikannya dalam sebuah literatur ilmiah. Sayang, pasca perang Salib, banyak literatur-literatur Islam yang dihancurkan dan dilupakan. Industri EO pun berpindah dari dataran Arab ke Eropa, yakni negara Perancis.
Hilangnya sejarah EO dari dunia membuat manusia hanya mengenal EO sebatas parfum. Revolusi industri dan farmasi modern juga membuat banyak orang mengalami euforia dan melupakan jejak EO. Namun Tuhan ternyata masih ingin mengirim pesan kembali. Di sebuah Lab milik dr. Rene Maurice Gattefosse (dokter dan ahli kosmetika), terjadi kecelakaan yang membakar tangan dan sebagian lengannya. Secara reflek ia langsung mencelupkan tangannya pada sebuah bejana terdekat berisi air yang baru saja di bawa oleh asistennya. Ternyata bejana itu bukan berisi air, melainkan minyak Lavender murni. Anehnya, luka bakar di tangannya malah membaik dan menyembuh dengan cepat. Selama beberapa waktu. Gattefosse sengaja mencelupkan kembali tangannya ke minyak Lavender, dan hasilnya tangan tersebut sembuh total tanpa bekas. Kontan hal ini membuat ia sangat terpukau dan beralih meneliti lebih lanjut tentang Essential Oil.
Kini, sudah banyak dokter dan aromaterapis yang menerbitkan hasil studi ilmiah tentang manfaat dan khasiat Essential Oil.
Saat ini Essential Oil terbukti bukan lagi mitologi klenik yang sarat mistis, namun sebuah cabang ilmu ilmiah yang diakui kredibilitasnya.
Sudah ga jaman ya membanggakan perawatan kecantikan brutal yang disebut modern. Menjadikan perawatan mahal sebagai simbol gengsi dan status.
Yang kekinian itu, pintar menggali manfaat kekayaan semesta dan menterjemahkan pesan Tuhan demi kebaikan bersama.
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?
D
terima kasih banyak untuk informasi dan ilmu nya.
Rosehip
😘